Meniti Tangga Keberhasilan Keluarga

Silahkan masuk..... Anda sudah melewati pintu yang benar Stop Dreaming Start Action dalam menelusuri jejak diri untuk mencapai TANGGA KEBERHASILAN KELUARGA.....!

Perlu diketahui : untuk mampu mencapai tangga ini memang ada lima (5) tahapan yang harus Anda lewati. Bagaimana.... apa Anda sanggup untuk melampaui tahapan-tahapan yang ada ....???

Apabila jawabannya "iya...." silahkan Anda boleh meneruskan membaca artikel ini sesuai dengan aturan yang ditentukan hingga finish Apabila sebaliknya , : jawaban Anda" justru belum siap atau bahkan ragu-ragu"

Saya sarankan agar sekali lagi Anda untuk mengulangi membaca dari kalimat awal dan jangan lupa ikuti aturan berikut : "tarik nafas dalam-dalam, pelahan-lahan kedua mata Anda dipejamkan. Saat terpejam lakukan doa apa yang diharapkan sehubungan dengan keberhasilan keluarga.

Lakukan dialog dengan Tuhan Yang Maha Sayang- Robbi Arrahman . Satukan pikiran dan hati Anda dalam tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dengan penuh bahagia. Kumpulkan kebahagiaan Anda dan pelahan-lahan kedua mata Anda dibuka.....!! Terimakasih apabila Anda sudah mematuhi aturan, Insya Allah TANGGA KEBERUNTUNGAN KELUARGA telah menunggu ....!

Nah, sekarang mari kita sama-sama memasuki 5 (lima ) tahapan ini. Pertama: Usahakan Anda termasuk orang yang mencintai keluarga ( suami/ istri, anak, mertua & keluarganya serta rentetannya ) Kedua : Tidak melakukan tindak perselingkuhan. Baik perselingkuhan hati, pikiran apalagi pada perselingkuhan tindakan. Ketiga : Menghargai anak sebagai layaknya Anak Keempat : Mencintai suami/ istri sebagai mana layaknya dalam firman Nya. Kelima : Cinta keharmonisan & keutuhan rumah tangga & keluarga.

Alhamdulillah .... terimakasih Anda sudah berhasil melampaui lima tahapan ini. Sekarang mari kita sama-sama RAIH TANGGA KEBERHASILAN KELUARGA YANG TERFOCUS PADA PERILAKU SANG BUAH HATI.

Harus disadari bahwa "anak belajar dari apa yang dia lihat , anak belajar dari apa yang dia dengar, anak belajar dari apa yang diajarkan ".

Menilik dari kenyataan ini orang tua benar-benar harus dapat melakonkan perannya sebagai orang tua didepan anak-anaknya. "Apalagi untuk anak-anak yang usia dini 0-6 th. "ujar Eny Esyta Kolopaking Psikolog dan Konsultan Pendidikan Anak pada dialognya.

"Pada usia ini daya ingat anak seumur hidup,makanya nggak heran kalau disebut masa keemasan (golden age), daya tampung materi seberapa besar banyaknya tanpa filter langsung disadapnya, sedikitpun tidak mau menolak apalagi memuntahkannya " lanjut Eny menegaskan.

Jangan salahkan anak apalabila ia berkelakuan tidak menyenangkan, karena sesungguhnya apa yang dilakukan itu adalah hasil modeling dari apa yang dia lihat entah dari keluarga, lingkungan sekitar atau mungkin dari media. Karenanya fungsikan orang tua sebagai pendamping yang benar buat anak-anaknya. To Be Continued ... in
Stop Dreaming
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar