Indonesia Tak Akan Moratorium TKI ke Arab
Senin, 22 November 2010 by Handbags Boutique Online
Indonesia siap bersaing di SERP, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menegaskan, saat ini langkah moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi tidak akan diambil. Alasannya, moratorium dikhawatirkan merugikan TKI yang berhasil bekerja di Arab Saudi.
Indonesia siap bersaing - "Kami tidak menutup mata kalau moratorium tergesa-gesa ataupun langkah-langkah yang tidak memperhitungkan saudara kita yang berhasil, tentu kita juga akan mendapat masalah baru. Kita bisa digugat saudara-saudara kita yang berhasil," kata Muhaimin di Kantor Kemenakertrans, Kalibata, Jakarta, Senin 22 November 2010.
Pernyataan Muhaimin disampaikan usai memimpin Rapat Koordinasi sejak pukul 11.30 WIB. Rapat dihadiri oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat dan perwakilan dari Kemenkum HAM, serta dari Kementerian Luar Negeri.
Muhaimin menambahkan, instansinya akan memperketat penempatan TKI di luar negeri.
Menurut dia, calon tenaga kerja Indonesia yang tidak melengkapi persyaratan dokumen dan tidak memiliki keterampilan dasar, tidak akan diperkenankan berangkat ke luar negeri.
Muhaimin tegaskan, dalam proses ini langkah yang diambil pemerintah salah satunya akan melakukan penertiban Perusahaan Jasa TKI yang teledor, atau diindikasikan tidak sehat dalam melakukan bisnis penyaluran kerja.
"Pengetatan ini menjadi solusi, sekaligus pemantauan yang lebih ketat lagi. Tidak merugikan siapapun, termasuk saudara-saudara kita yang berhasil," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden SBY memerintahkan Muhaimin untuk mengevaluasi pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi. Bahkan, proses moratorium sudah dilakukan untuk ke Yordania.
Instruksi ini terkait terjadinya kembali kasus kekerasan terhadap TKI di Arab Saudi. Sumiati, TKW asal NTB mengalami luka parah dan kehilangan bibir bagian atasnya. Sedangkan Kikim Komalasari, TKW asal Cianjur, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha, di kota Abha.
Indonesia siap bersaing - "Kami tidak menutup mata kalau moratorium tergesa-gesa ataupun langkah-langkah yang tidak memperhitungkan saudara kita yang berhasil, tentu kita juga akan mendapat masalah baru. Kita bisa digugat saudara-saudara kita yang berhasil," kata Muhaimin di Kantor Kemenakertrans, Kalibata, Jakarta, Senin 22 November 2010.
Pernyataan Muhaimin disampaikan usai memimpin Rapat Koordinasi sejak pukul 11.30 WIB. Rapat dihadiri oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat dan perwakilan dari Kemenkum HAM, serta dari Kementerian Luar Negeri.
Muhaimin menambahkan, instansinya akan memperketat penempatan TKI di luar negeri.
Menurut dia, calon tenaga kerja Indonesia yang tidak melengkapi persyaratan dokumen dan tidak memiliki keterampilan dasar, tidak akan diperkenankan berangkat ke luar negeri.
Muhaimin tegaskan, dalam proses ini langkah yang diambil pemerintah salah satunya akan melakukan penertiban Perusahaan Jasa TKI yang teledor, atau diindikasikan tidak sehat dalam melakukan bisnis penyaluran kerja.
"Pengetatan ini menjadi solusi, sekaligus pemantauan yang lebih ketat lagi. Tidak merugikan siapapun, termasuk saudara-saudara kita yang berhasil," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden SBY memerintahkan Muhaimin untuk mengevaluasi pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi. Bahkan, proses moratorium sudah dilakukan untuk ke Yordania.
Instruksi ini terkait terjadinya kembali kasus kekerasan terhadap TKI di Arab Saudi. Sumiati, TKW asal NTB mengalami luka parah dan kehilangan bibir bagian atasnya. Sedangkan Kikim Komalasari, TKW asal Cianjur, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha, di kota Abha.
Posting Komentar