Satgas Tangkap Belasan Pemuda di Pantai Kuta

Cowboys Paradise Video Beredarnya video dokumenter di Youtube tentang pria penghibur di Pantai Kuta rupanya membuat gerah otoritas di kawasan tersebut. Agar masalah itu tak makin menjalar, Satuan Tugas (Satgas) Pantai Kuta akhirnya menggelar razia terhadap pemuda-pemuda di seputaran pantai Kuta, Senin (26/4).

Cowboys in Paradise Video I Gusti Ngurah Tresna, Kepala Satgas Pantai Kuta menyatakan, razia ini tidak hanya dilakukan terkait dengan hadirnya video berjudul "Cowboys Paradise" itu. “Ini merupakan kegiatan rutin kita di sekitar pantai Kuta,” kata Tresna.

Dalam razia itu, Satgas mengerahkan 25 orang. Razia ini akhirnya berhasil menjaring belasan pemuda di sekitar Pantai Kuta. Kebanyakan bekerja dengan menyewakan papan surfing. “Mereka akan kami data dan kami tanya kegiatan mereka di Kuta. Kalau memang melanggar, nanti akan kami teruskan kepada pihak berwajib,” kata Tresna.

Video dokumenter tentang gigolo sudah beredar di internet, bahkan bisa dilihat di situS pengunduh video Youtube. Video dibuka oleh pemuda berkacamata yang menawarkan jasanya kepada wanita asing. Video ini juga menyebutkan Kuta sebagai surga wisata seks bagi ribuan turis wanita.

Tresna menyatakan, kehadiran video itu sudah meresahkan pengunjung dan menggangu kenyamanan pengunjung Pantai Kuta. Padahal, kata Tresna, “Pantai Kuta merupakan obyek wisata dan memiliki nilai-nilai religius. Jadi sudah tidak sepantasnya Kuta dijadikan sebagai ajang untuk melakukan perbuatan maksiat.”

Salah seorang pemuda yang ditangkap, Buadi asal Jawa Timur menyatakan, dia baru saja kembali dari kampungnya. “Begitu nyampe di pantai, malah kena razia. Padahal saya besok akan mengurus administrasi di Kelurahan,” kata Buadi yang bekerja dengan menyewakan papan selancar.

I Made Antara, salah seorang pengunjung Pantai Kuta menyatakan keprihatinannya terhadap video ini. Menurutnya, video ini bisa merusak citra pariwisata Bali yang terkenal karena kekayaan budayanya. “Jangan sampai karena ulah segelintir orang yang nggak jelas identitasnya, Bali menjadi rusak,” kata Antara.
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar